Home → → Saham Astra Memerah, Beli di Harga Rendah (inilah)

Saham Astra Memerah, Beli di Harga Rendah (inilah)

Sabtu, 08 Mei 2010
INILAH.COM, Jakarta â€Â" Saham Grup Astra memang masih memerah menjelang penutupan perdagangan akhir pekan ini. Namun, investor bisa siap-siap membeli di harga rendah.

Demikian ungkap analis pasar modal Ari Pitoyo kepada INILAH.COM, Jumat (7/5). Menurutnya, di tengah kondisi bursa yang masih berada dalam tren pelemahan, saham kelompok Astra masih bisa dilirik. Terutama karena fundamentalnya yang terbilang positif. “Investor masih bisa beli saham grup Astra di harga rendah,” katanya.

Ari menuturkan, meski market bergerak fluktuatif, fundamental saham di bursa Indonesia, yang diwakili saham Astra masih terbilang positif. Apalagi memburuknya sentimen Eropa karena gagal kredit di Yunani, dinilai tidak berimbas ke Indonesia.”“Tidak ada salahnya beli saham. Menurut saya, kalau saham itu sudah turun, itu adalah saatnya membeli,” tandasnya.

Pada perdagangan Jumat (7/5) sesi siang, saham grup Astra memang membukukan pelemahan, dipimpin saham PT Astra International (ASII), yang anjlok Rp1.150 ke Rp40.750. Diikuti saham PT United Tractors (UNTR) yang melemah Rp550 ke Rp17.000 dan PT Astra Agro Lestari (AALI) terkoreksi Rp500 ke Rp20.450.

Sentimen positif untuk ASII berasal dari penjualan mobil nasional kuartal pertama 2010 yang tumbuh 74% menjadi 174.042 unit dan total penjualan mobil ASII meningkat 71% menjadi 98.931 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun total penjualan motor nasional meningkat 35% menjadi 1.649.885 unit, sementara penjualan Honda naik 28% menjadi 750.163 unit.

Penjualan komponen kendaraan bermotor juga tumbuh 24% didorong kenaikan permintaan dari pasar domestik maupun ekspor. Sedangkan pendapatan dari unit usaha perkebunan tumbuh 16% didorong membaiknya harga jual CPO.

Di sisi lain, unit usaha alat berat mencatatkan peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 94% dibandingkan kuartal I 2009 menjadi 1.218 unit. Unit usaha kontraktor batubara juga mencatatkan peningkatan coal getting sebesar 27% menjadi 19 juta ton. Sementara itu total penjualan batubara dari unit usaha tambang batu bara mencapai 744.000 ton.

Penguatan ASII didukung secara teknikal. Gina Novrina Nasution, riset analis dari Reliance Securities mengatakan, dari indikator relative strenght index (RSI) dan moving average convergence/divergence (MACD), saham otomotif ini berpotensi mendekati garis sinyal. “Ini menunjukkan adanya potensi penguatan pada sesi dua,” katanya dihubungi secara terpisah.

ASII berpeluang mendekati level resistan Rp41.500, dan kalau tembus akan menuju Rp42.600. Sedangkan target jangka panjang berada di Rp45.300. “Investor saat ini bisa akumulasi beli untuk ASII,” katanya.

Sedangkan untuk saham UNTR dan AALI, Gina mengaku masih melihat potensi pelemahan di masa mendatang. Ia pun memprediksikan, pembalikan arah baru akan terjadi pada pekan depan, yakni ketika kedua emiten ini telah menyentuh level terendahnya.

Misalkan saja AALI, yang dalam jangka pendek akan turun ke level support Rp20.000 dan selanjutnya ke Rp19.000. Dengan potensi pelemahan ini, investor disarankan menunggu technical rebound. “Ketika level support tertembus, buy on weakness AALI. Apalagi untuk jangka panjang, emiten ini dapat mencapai Rp24.000.” ujarnya.

Tidak jauh berbeda dengan UNTR, yang menurut Gina masih akan bearish jangka pendek. Level support pertama emiten alat berat ini adalah di Rp16.500 dan kemudian Rp16.000. Menurutnya, peluang kenaikan baru terlihat kalau UNTR sudah menyentuh level support. “Saham ini untuk jangka panjang bisa mencapai angka 20.000,” pungkasnya. [mdr]

0 Komentar Untuk "Saham Astra Memerah, Beli di Harga Rendah (inilah)"

Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Terimakasih atas komentar Anda di "Saham Astra Memerah, Beli di Harga Rendah (inilah)"